LiputanKalteng.Com, Puruk Cahu – Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di Kabupaten Murung Raya (Mura), Kalimantan Tengah (Kalteng), menjadi momentum bersejarah yang menandai sinergi luar biasa antara santri, ulama, dan unsur Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat. Kolaborasi persiapan yang didukung penuh Pemkab ini disebut sebagai langkah perdana yang menunjukkan hubungan harmonis dan solid antara para pemangku kepentingan dalam memajukan daerah.
Dukungan total dari Pemkab Mura ini mendapatkan apresiasi tinggi dari kalangan santri. Ketua Umum Peringatan HSN 2025 Mura, Dina Maulidah, menekankan bahwa support penuh ini adalah bukti nyata sinergi antara santri, ulama, dan umaro (pemimpin daerah). Sinergi tripartit ini dinilai krusial sebagai fondasi bersama untuk mewujudkan Murung Raya yang lebih maju dan sejahtera di masa depan (15/10/2025).
“Persiapan Hari Santri Nasional 2025 yang disupport penuh dari Pemkab Murung Raya ini merupakan hal perdana dilakukan,” kata Dina, menegaskan bahwa tingkat dukungan ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam penyelenggaraan HSN di Mura. Pernyataan ini sekaligus menyoroti komitmen serius Pemkab dalam melibatkan komunitas pesantren dan keagamaan dalam agenda pembangunan daerah.
Keseriusan Pemkab ini tercermin jelas dalam rapat pemantapan puncak upacara yang digelar Selasa (14/10) malam. Rapat persiapan tersebut tidak hanya dihadiri oleh pengurus HSN, tetapi juga melibatkan pejabat penting Pemkab secara multisektor, seperti Asisten III, Kepala Dinas PUPR, Kalaksa BPBD, serta perwakilan dari Dinkes, Satpol PP, dan Kabangpol.
Kehadiran jajaran pejabat lintas instansi dalam rapat tersebut membuktikan keseriusan dan komitmen Pemkab untuk mensukseskan seluruh rangkaian kegiatan HSN. Dina Maulidah, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua I DPRD Murung Raya, menyatakan, “Kehadiran unsur terkait dari Pemkab ini membuktikan keseriusan untuk mensukseskan kegiatan peringatan Hari Santri Nasional nanti.”
Rangkaian kegiatan HSN 2025 di Murung Raya akan dimulai pada 19 Oktober dengan acara Jalan Sehat Santri, yang juga dirangkai dengan layanan cek kesehatan gratis dan aksi pembagian bibit pohon. Puncak acara akan digelar pada 22 Oktober di halaman kantor bupati, dengan melibatkan sekitar 800 santri dan sekolah di bawah naungan Kementerian Agama, menandai perayaan terbesar dan paling terkoordinasi.(*)