LiputanKalteng.Com, Puruk Cahu – Hari Kesaktian Pancasila merupakan momen penting yang harus dimaknai lebih dalam, bukan sekadar seremonial. Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Murung Raya, Dina Maulidah, S.H.I., menegaskan bahwa peringatan ini adalah penegasan kembali atas kokohnya Pancasila sebagai ideologi negara yang mampu menangkal segala bentuk ancaman (01/10/2025).
Lebih jauh, menurutnya, Kesaktian Pancasila adalah pondasi utama untuk mencapai Kemerdekaan Hakiki bangsa Indonesia, yaitu kemerdekaan yang dirasakan secara menyeluruh oleh setiap warga negara.
Kemerdekaan Hakiki yang dimaksud oleh Dina Maulidah adalah keadaan bangsa yang tidak hanya bebas dari penjajahan fisik, tetapi juga bebas dari belenggu kemiskinan, kebodohan, dan ketidakadilan sosial. Ia memandang bahwa nilai-nilai luhur Pancasila merupakan peta jalan yang paling tepat untuk menggapai cita-cita luhur pendiri bangsa tersebut.
Tanpa pengamalan nilai-nilai dasar seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial, kemerdekaan yang dinikmati akan terasa hampa bagi sebagian besar rakyat.
Secara spesifik, Dina menyoroti pentingnya aktualisasi Sila Kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, dalam konteks pembangunan di daerah.
Bagi Murung Raya, hal ini berarti memastikan bahwa pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam, khususnya sektor pertambangan dan perkebunan, benar-benar berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal. Ia menuntut kebijakan-kebijakan daerah harus berpihak pada pemerataan pembangunan, akses pendidikan, dan layanan kesehatan yang berkualitas tanpa memandang status sosial.
Lebih lanjut, legislator perempuan pertama yang menduduki posisi unsur pimpinan di DPRD Murung Raya ini mengajak seluruh komponen masyarakat, khususnya kaum perempuan dan pemuda, untuk menjadi motor penggerak dalam pengamalan nilai Pancasila. Ia menekankan bahwa musyawarah mufakat yang merupakan esensi dari Sila Keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, harus menjadi budaya dalam setiap proses pengambilan keputusan, baik di lingkungan pemerintahan, politik, maupun masyarakat adat.
Dina menilai, perempuan memiliki peran sentral dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan etika Pancasila di tingkat keluarga, yang merupakan unit terkecil dalam membangun ketahanan ideologi. Sementara itu, pemuda, dengan semangat idealisme dan energinya, harus aktif berperan sebagai agen perubahan yang menjaga persatuan dan kesatuan, serta menolak keras praktik korupsi dan diskriminasi yang sangat bertentangan dengan prinsip keadilan.
Mengingat kompleksitas tantangan di era digital, termasuk masuknya ideologi transnasional yang berpotensi merongrong persatuan, Dina Maulidah mengingatkan pentingnya untuk memperkuat ketahanan ideologi bangsa. Ia menyebut bahwa Kesaktian Pancasila harus dipelihara melalui edukasi berkelanjutan dan praktik nyata toleransi dalam kehidupan antar umat beragama dan antar suku di Murung Raya yang majemuk.
Oleh karena itu, Wakil Ketua I DPRD Murung Raya ini berharap peringatan Kesaktian Pancasila dapat menjadi momentum refleksi kolektif dan dorongan energi baru bagi semua pihak, agar terus bekerja keras mewujudkan cita-cita luhur bangsa. “Dengan berpegang teguh pada Pancasila, kita akan menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan berkeadaban di Murung Raya, sekaligus mencapai Indonesia yang benar-benar merasakan kemerdekaan hakikinya,” tutupnya dengan penuh optimisme.(*)












