​Kunci Menghadapi Globalisasi: Ilmu dan Nasionalisme

LiputanKalteng.Com, Puruk Cahu – Anggota DPRD Kabupaten Murung Raya, H. Johansyah, S.E, M.I.P, menyalakan obor semangat bagi generasi muda, mendorong mereka untuk melihat globalisasi bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai lahan subur untuk berkembang.

Dalam pernyataannya pada Rabu, 10 September 2025, ia menekankan bahwa bekal utama untuk menaklukkan era ini adalah penguasaan ilmu pengetahuan,

​Sebagai Wakil Ketua Komisi II DPRD Murung Raya, H. Johansyah memiliki pandangan tajam tentang dinamika global saat ini. Menurutnya, era ini adalah panggung di mana generasi muda dituntut untuk bertransformasi dan beradaptasi dengan lincah. Globalisasi membawa dua sisi mata uang: tantangan yang menguji dan peluang yang menjanjikan.

​“Ini adalah momentum emas bagi generasi muda untuk mengukir perbaikan diri, melepaskan belenggu keterbelakangan, dan melangkah tegap menuju kemandirian serta kemajuan yang hakiki,” tegas Johansyah dengan penuh keyakinan.

Ia menyebut, kunci utama untuk bersaing, baik di tingkat nasional maupun internasional, adalah kemampuan dan kompetensi yang relevan dengan denyut zaman. Sikap keterbukaan terhadap perubahan juga menjadi fondasi penting dalam menavigasi lautan digital yang terus bergelombang.

​Di tengah hiruk pikuk modernisasi, Johansyah mengingatkan bahwa semangat nasionalisme dan patriotisme harus tetap menyala. Ia mengibaratkan semangat kebangsaan sebagai kompas yang menuntun pemuda agar tidak tersesat dalam pusaran arus global. “Dengan tekad yang membaja, generasi muda akan mampu menggapai impian dan menghadapi setiap rintangan global dengan kepala tegak,” ungkapnya.
​Di akhir pernyataannya, Johansyah menekankan peran krusial orang tua dan tenaga pendidik dalam membentuk mental pemuda.

Menurutnya, dukungan dan bimbingan dari kedua pilar ini sangat vital untuk memicu semangat dan membimbing mereka agar siap menjadi agen perubahan, berkontribusi nyata bagi daerah, bangsa, dan negara.
​“Pemuda adalah cermin masa depan bangsa. Oleh karena itu, kolaborasi antara orang tua dan guru adalah kunci untuk melahirkan generasi yang antusias dan siap mengukir sejarah,” tutupnya.(*)

error: Content is protected !!