LiputanKalteng.com, Puruk Cahu – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Murung Raya (Mura), Mahyono, mengajak seluruh orang tua untuk menjadikan gerakan literasi sebagai budaya utama dalam keluarga. Ia menekankan bahwa penanaman kebiasaan membaca sejak usia dini merupakan fondasi penting dalam membentuk kecerdasan dan karakter anak di masa depan. Seruan ini disampaikan Mahyono pada hari Senin (4/8/2025).
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menegaskan bahwa orang tua memegang peran sentral, bukan hanya sebagai pendidik formal, tetapi juga sebagai teladan utama. “Orang tua harus mampu membimbing anak-anaknya. Salah satu bimbingan terbaik adalah dengan menanamkan budaya membaca sejak kecil,” ujar Mahyono, menyoroti pentingnya peran tersebut dalam melawan arus distraksi digital.
Mahyono menyoroti manfaat jangka panjang dari membaca, yang jauh melampaui sekadar hiburan. Membaca, menurutnya, adalah jalan paling efektif untuk memperluas wawasan, meningkatkan daya analisis, serta mengasah kemampuan berpikir kritis yang sangat dibutuhkan anak untuk bersaing di era global.
Anggota dewan dari PKB ini juga secara spesifik membandingkan antara aktivitas membaca buku dengan dominasi penggunaan gawai atau smartphone pada anak. Ia berpendapat bahwa waktu yang dihabiskan untuk bermain gawai sebaiknya dialihkan untuk kegiatan membaca yang lebih edukatif. “Daripada bermain smartphone, lebih baik membaca. Dengan membaca, ilmu pengetahuan mereka akan bertambah,” tegasnya.
Untuk menciptakan lingkungan yang kondusif, Mahyono memberikan masukan inspiratif: orang tua disarankan membangun “Pojok Baca Keluarga” yang nyaman dan menarik. Hal ini, menurutnya, akan membuat aktivitas membaca terasa menyenangkan dan menjadi rutinitas yang dinantikan, alih-alih sebagai paksaan yang menimbulkan trauma belajar.
Terakhir, Mahyono mengingatkan bahwa pendekatan harus selalu bersifat edukatif dan penuh kasih sayang, bukan paksaan atau emosi. Selain itu, penyediaan fasilitas pendukung seperti buku bacaan dan media pembelajaran yang menarik harus menjadi prioritas agar anak semakin termotivasi untuk menjadikan membaca sebagai kebutuhan.(*)












