Liputankalteng.com, Puruk Cahu – Danramil 1013-07/Murung, Kapten Inf Muhammad Syahroni beserta anggotanya gotong royong bersama warga RT 15 gang arjuna II, Desa Bahitom, Kecamatan Murung, Kabupaten Murung Raya membangun jembatan baru, Kamis (01/02/23).
“Kami sudah lima hari membantu warga disini membangun jembatan dan esok hari terakhir, karena warga minta bantu kepada kami membangun jembatan yang sebelumnya sudah rusak atau lapuk karena sering terendam banjir dan tidak bisa dilewati lagi,” kata Danramil Kapten Inf Muhammad Syahroni.
Menurut Syahroni yang dilakukan pihaknya merupakan bentuk ketulusan TNI dalam membantu warga.
“Kami tidak hanya membela negara, tetapi kami juga siap hadir membantu warga masyarakat yang membutuhkan bantuan kami,” ucapnya.
Sementara, perwakilan warga RT 15 Ijar kasi menyebutkan jembatan yang mereka bangun merupakan swadaya masyarakat setempat.
“Kami warga yang tinggal diseberang sungai ini ada 6 rumah dengan kurang lebih 30 jiwa, dimana setiap Kepala Keluarga (KK) mengumpulkan satu papan atau balok untuk membangun jembatan ini,” sebutnya
Dan Ijar Kasi mengatakan pihaknya selama ini sudah melaporkan kepada ketua RT 15 Desa Bahitom agar dibangun jembatan untuk mereka, namun tidak ada tanggapan.
“Ini jembatan kedua yang kami bangun, sebelumnya jembatan kecil pertama kami juga yang bangun dengan seadanya hanya dengan kayu yang dibelah dan setelah 4 tahun kami kembali melaporkan kepada ketua RT 15 Desa Bahitom agar di bangun jembatan baru namun tidak ada tanggapan juga,” kata Ijar Kasi dengan raut wajah sedih.
Kedepannya Ijar Kasi pun berharap agar Kepala Desa Bahitom ataupun Pemerintah Kabupaten melakukan pembangunan jembatan untuk mereka. Karena jelasnya jembatan tersebut merupakan akses satu- satunya warga setempat yang bisa dilalui termasuk anak – anak sekolah.
Selain itu, Sumarti warga RT 15 gang arjuna II juga berharap bisa mendapatkan bantuan yang sama dengan warga lainnya dari Pemerintah Daerah, sebab sebutnya di tempat tinggal mereka di situ juga terendam oleh banjir.
“Saya harap Pemerintah juga membantu kami baik itu berupa sembako ataupun alat transportasi untuk akses kami lewat sebab jembatan ini juga tenggelam saat banjir dan saat banjir kemarin rumah kami juga kebanjiran, namun tidak menerima bantuan apapun,” harap Sumarti.
Lebih lagi Sumarti mengatakan warga setempat hanya mempunyai mata pencaharian sebagai petani karet dan menanam singkong.(bz)