LiputanKalteng.Com, Puruk Cahu – Estafet kepemimpinan di tubuh Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kabupaten Murung Raya telah resmi berganti. Jabatan strategis Kepala Satpol PP dan Damkar kini diemban oleh Rudie Roy, S.STP, menggantikan pejabat sebelumnya, K. Zen Wahyu Priyatna, S.STP., M.IP.
Acara serah terima jabatan (sertijab) ini berlangsung khidmat pada hari Jumat sore, 26 September 2025, bertempat di halaman kantor Satpol PP dan Damkar Murung Raya, Komplek Perkantoran Pemkab. Prosesi penting ini dipimpin langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Murung Raya, Drs. Sarwo Mintarjo, yang turut menyaksikan pelantikan resmi Rudie Roy sebagai Kasatpol PP dan Damkar yang baru.
Pergantian ini menandai babak baru bagi kedua pejabat. Setelah menyerahkan tongkat kepemimpinan di Satpol PP dan Damkar, K. Zen Wahyu Priyatna kini mengemban amanah baru yang tak kalah penting sebagai Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Murung Raya.
Pergeseran posisi ini merupakan bagian dari upaya penyegaran dan penempatan pejabat sesuai dengan kebutuhan organisasi daerah.
Dalam sambutannya, Plt Sekda Sarwo Mintarjo menekankan pentingnya peran Satpol PP yang melampaui sekadar penegakan peraturan daerah. Ia menggarisbawahi bahwa aparat Satpol PP adalah mitra masyarakat yang berperan vital dalam menjaga ketertiban dan menciptakan kenyamanan umum.
Sarwo secara tegas meminta seluruh jajaran untuk bertugas dengan integritas, etika tinggi, dan mengedepankan pendekatan yang humanis serta sigap dalam membantu warga.
Sarwo Mintarjo juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada K. Zen Wahyu Priyatna atas dedikasi serta inovasi yang telah ia torehkan selama menjabat.
Kepada Kepala Satpol PP dan Damkar yang baru, Rudie Roy, Plt Sekda menaruh harapan besar agar kepemimpinan barunya mampu meningkatkan tata kelola, kedisiplinan, dan kecepatan adaptasi terhadap dinamika lingkungan kerja yang ada.
Mengakhiri sambutannya, Sarwo Mintarjo menitipkan pesan mendalam kepada Rudie Roy, agar melaksanakan tugas dengan ketulusan dan menjadikan pekerjaan sebagai bagian integral dari hidup. “Sebagai abdi negara, kita hadir untuk melayani masyarakat dan berkontribusi secara nyata dalam upaya pembangunan daerah,” tutup Sarwo, menegaskan kembali esensi dari pengabdian sebagai pelayan publik.(*)
